Tahapan Pembangunan Rumah – Pendahuluan
Membangun rumah adalah salah satu aktivitas manusia yang paling umum. Sejarah memberi tahu kita bahwa pada awal hari, manusia biasa hidup di gua-gua alam. Ini kemudian diganti dengan gua-gua yang melengkung dari batu alam, karena pertumbuhan penduduk dan berkurangnya rumah-rumah alami ini. Gua melengkung juga bukan solusi yang bertahan lama karena batu alam untuk melengkung terus berkurang dan manusia membutuhkan tempat berlindung yang dapat mereka bentuk dengan mudah untuk menampung keluarga serta barang dagangan dan aktivitas mereka dengan lebih baik. Kemudian datanglah rumah-rumah kasa, dengan kasa (dinding dan atap) yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan lumpur alami. Evolusi ini berlanjut hingga zaman modern ketika ada lebih banyak bahan buatan daripada bahan alami. Desain lebih rumit dan rintangan alami hampir selalu mudah diatasi.
Ada berbagai tahapan pembangunan rumah yang berbeda, dan meskipun berbeda dari satu jenis bangunan ke bangunan lainnya, fungsinya hampir selalu sama. Ini dapat dipecah menjadi berikut:
- Pendahuluan
- Fondasi
- Kain / Rangka
- Atap
- Daun Jendela
- Perlengkapan dan Perlengkapan
- Penyelesaian
- Layanan
- Pekerjaan Eksternal
Meski tidak seluruhnya, pengkategorian ini dilakukan secara logis, seperti yang terjadi pada proses konstruksi sesungguhnya. Namun hal ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda di mana lebih dari satu aktivitas dapat dilakukan secara bersamaan, baik dimulai atau diakhiri pada waktu yang sama atau saling tumpang tindih. Dalam hal ini, satu aktivitas dimulai saat aktivitas lainnya sedang berlangsung. Namun ini tidak mungkin dengan semua aktivitas. Contoh yang bagus adalah alas bedak dan kain. Seperti yang akan kita lihat, fondasi membawa kain. Dengan cara ini, fondasi harus lengkap agar kainnya dapat dirakit. Kegiatan lain harus dilakukan secara bersamaan karena saling bergantung. Contohnya adalah saluran untuk layanan seperti konstruksi listrik dan kain, untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengetahuinya di Rumarumi.com tentang informasi harga dan bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat suatu rumah dan bangunan.
Integrasi berbagai aktivitas dalam proses pembangunan ini menawarkan peluang untuk menghemat waktu konstruksi serta menghindari insiden pekerjaan berulang dan duplikasi upaya. Mengambil contoh konduiting dan konstruksi kain sebelumnya, jika sebuah pelat dilemparkan dari beton in-situ (Beton diletakkan dalam bentuk basah di lokasi) saluran untuk layanan mudah dipasang sebelum beton dipasang. Hal ini membuat saluran aman diamankan di tempat membentuk pekerjaan yang rapi dibandingkan dengan menjalankan layanan di permukaan. Alternatifnya adalah mengejar (memotong) saluran pada pelat beton, tugas yang berat dan berbahaya karena dapat melemahkan pelat.
Dalam artikel kami selanjutnya, kami melihat masing-masing kategori, apa yang diperlukan dan peran mereka terhadap bangunan yang sudah jadi.